Langsung ke konten utama

Penerapan Sistem Informasi Dalam Bidang Pertanian

Teknologi Informasi pada Pertanian

Teknologi Informasi pada Pertanian? Bagaimana penerapannya agar dapat meningkatkan produktivitas dari sektor pertanian tersebut? simak artikel ini.

Ilustrasi Penerapan Teknologi Informasi dalam Sektor Pertanian. 

Pentingnya Penerapan Teknologi Informasi pada Pertanian dan Berbagai Bidang Lainnya


    Bidang ilmu dan studi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) adalah suatu studi, perancangan, implementasi, pengembangan, dukungan atau manajemen sistem informasi berbasis komputer, terkhususnya pada aplikasi perangkat keras dan perangkat lunak komputer. Teknologi informasi memanfaatkan komputer elektronik dan perangkat lunak komputer untuk mengubah, menyimpan, memproses, melindungi, mentransmisikan dan memperoleh informasi secara aman. 

    Teknologi informasi tidak hanya penting sebagai alat komunikasi via elektronik saja, melainkan merupakan perangkat penting yang seharusnya dimiliki dalam bisnis sebagai sarana untuk berkoordinasi dan pengarsipan dokumen-dokumen penting. Teknologi Informasi diterapkan guna untuk pengelolaan informasi yang pada saat ini menjadi salah satu bagian penting karena meningkatnya kompleksitas dari tugas manajemen, pengaruh ekonomi internasional (globalisasi), perlunya waktu tanggap (response time) yang lebih cepat, tekanan akibat dari persaingan bisnis. 

Teknologi informasi komunikasi merupakan faktor yang sangat penting dalam mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pelayanan pemerintah kepada masyarakat. teknologi informasi mempunyai tiga peranan pokok:

  1. Instrumen dalam mengoptimalkan proses pembangunan, yaitu dengan memberikan dukungan terhadap manajemen dan pelayanan kepada masyarakat.
  2. Produk dan jasa teknologi informasi merupakan komoditas yang mampu memberikan peningkatan pendapatan baik bagi perorangan, dunia usaha dan bahkan negara dalam bentuk devisa hasil ekspor jasa dan produk industri telematika.
  3. Teknologi informasi bisa menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa, melalui pengembangan sistem informasi yang menghubungkan semua institusi dan area seluruh wilayah nusantara. 

Penerapan Teknologi Informasi di Bidang Pertanian


Ilustrasi Penerapan Teknologi Informasi dalam Sektor Pertanian. 

    Penerapan teknologi informasi dan komunikasi melalui gawai, jaringan, jasa dan aplikasi di bidang pertanian bertujuan  untuk membantu para pelaku sektor pertanian dalam mengambil keputusan dan memanfaatkan sumber daya. Sebanyak 60% teknologi digital pertanian menyasar informasi digital seperti informasi pasar atau harga. Sebanyak 40% lainnya fokus ke akses pasar dan hampir sepertiganya menyasar area rantai pasok dan pengelolaan data. Sisanya ke jasa keuangan dan pertanian presisi seperti penggunaan satelit, sensor dan mekanisasi pertanian.

    Penggunaan teknologi modern di sektor pertanian dapat menambah keluaran ekonomi hingga US$ 6,6 miliar per tahun. Kehadiran teknologi digital pertanian seperti TaniHub yang menghubungkan petani langsung dengan konsumen dapat mempersingkat rantai pasok. Para petani juga dapat mengurangi ketergantungannya dengan tengkulak. Selama ini, petani lebih banyak menjual hasil pertanian dalam jumlah besar ke tengkulak. Hal ini menyebabkan petani tidak memiliki daya tawar yang kuat untuk menentukan harga produsen.

    Di samping itu, petani juga memiliki akses terhadap informasi harga komoditas di pasaran yang akurat dan transparan. Pemahaman yang kuat terhadap dinamika harga komoditas pertanian dapat membantu para petani untuk menentukan harga jual di tingkat produsen secara lebih terukur. Teknologi digital pertanian yang fokus pada jasa keuangan membuka lebih banyak akses terhadap sumber pendanaan yang cocok. Saat ini petani kecil memang telah menikmati Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai sumber pendanaan untuk aktivitas pertanian. Namun, rendahnya jumlah pinjaman maksimum menyebabkan petani tidak dapat bergantung pada KUR untuk kegiatan pertanian yang membutuhkan investasi besar seperti akuakultur.

    Jasa keuangan digital khusus pertanian dapat menjadi solusi untuk hal tersebut. Selain itu, produktivitas pertanian juga merupakan salah satu potensi manfaat dari teknologi digital pertanian. Kehadiran teknologi digital dapat meningkatkan pengetahuan teknis petani; memungkinkan perhitungan penggunaan pupuk, bibit, atau input pertanian lain secara lebih efisien; dan meningkatkan pengambilan keputusan petani melalui informasi mengenai cuaca, pengelolaan tanaman, kondisi pasar, ataupun data ternak.



Penerapan Teknologi Informasi (TI) di bidang pertanian memiliki potensi untuk meningkatkan produktivitas , efisiensi, dan keberlanjutan sektor pertanian. Beberapa contoh penerapan TI di bidang pertanian antara lain:

1. Internet of Things (IoT): IoT memungkinkan penggunaan sensor dan perangkat terhubung untuk memantau dan mengontrol berbagai aspek pertanian secara real-time. Contohnya, petani dapat menggunakan sensor tanah untuk memantau kelembaban tanah, suhu, dan tingkat nutrisi tanaman. Data yang dikumpulkan dapat digunakan untuk mengoptimalkan penggunaan air dan pupuk, serta mengidentifikasi masalah dengan cepat.

2. Sistem Informasi Geografis (SIG): SIG digunakan untuk memetakan dan menganalisis data geografis terkait lahan pertanian. Dengan menggunakan SIG, petani dapat mengidentifikasi potensi lahan, mengelola irigasi, dan memantau perubahan lingkungan yang dapat mempengaruhi pertanian.

3. Aplikasi Seluler: Aplikasi seluler telah dikembangkan untuk membantu petani dalam mengelola pertanian mereka. Aplikasi ini dapat memberikan informasi tentang cuaca, harga komoditas, dan teknik pertanian terbaru. Selain itu, aplikasi seluler juga dapat digunakan untuk memantau inventaris, mengelola keuangan, dan berkomunikasi dengan petani lainnya.

4Teknologi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence, AI): AI dapat digunakan untuk menganalisis data pertanian yang kompleks dan memberikan rekomendasi yang lebih baik kepada petani. Contohnya, AI dapat digunakan untuk memprediksi waktu panen yang optimal, mengidentifikasi hama dan penyakit tanaman, serta mengoptimalkan penggunaan sumber daya.

5Penerapan Teknologi 4.0: Teknologi 4.0, seperti big data, cloud computing, dan robotika, juga dapat diterapkan di bidang pertanian. Misalnya, penggunaan big data dapat membantu petani dalam mengumpulkan dan menganalisis data pertanian yang besar untuk mengambil keputusan yang lebih baik. Robotika juga dapat digunakan untuk otomatisasi tugas-tugas pertanian, seperti panen dan penyemprotan pestisida.

Penerapan TI di bidang pertanian memiliki potensi untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan keberlanjutan sektor pertanian. Namun, penting untuk mempertimbangkan tantangan seperti aksesibilitas teknologi, keterbatasan infrastruktur, dan kebutuhan pelatihan bagi petani.

Written by

CHANTIKA ANGELA NAFISA PATALA

Q1A124034

DOSEN : Dr. Dhian Herdhiansyah, SPd, MP

FAKULTAS PERTANIAN

ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN

2024

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERBEDAAN WINDOWS, LINUX DAN MAC OS

Penerapan Kecerdasan Buatan dalam Bidang Pertanian